Pengertian
Tari
Seni adalah pengalaman dalam bentuk
medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk
dikomunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat
menimbulkan rasa senang dalam rohaniahnya.
Kekayaan Seni Tari
Berdasarkan unsur-unsur gerak.
Unsur-unsur yang terdapat dalam gerak tari
terdiri dari :
1. Tenaga: Unsur tenaga terdapat pada
intensitas tekanan atau aksen dan Kualitas pengaliran energi untuk
mewujudkan gerak yang diharapkan.
2. Unsur Ruang: Unsur ruang terdapat pada
perlakuan melakukan bentuk – bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan
tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang pribadi maupun ruang umum.
Ruang pribadi; diartikan sebagai ungkapan gerak
tubuh yang berkaitan dengan volume atau ukuran besar kecilnya atau
terbuka dan tertutupnya gerak, level atau ukuran tinggi rendahnya posisi tubuh
padasaat melakukan gerakan dalam keadaan ditempat.
Ruang umum; diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh
“ruang pribadi”, yang dilakukan berkesinambungan sehingga
menimbulkan perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, atau yang
disebut arah hidup (arah bergerak).
3. Waktu
Unsur waktu dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan
atau pijakan/ rel pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat).
Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan
irama tertentu.
Tempo,yaitu ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu
ragam gerak tari. Waktu yang diukur oleh perasaan pelaku disesuaikan dengan
rasa irama/musikalitasnya .
1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tari yang telah
melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada
pola-pola yang telah mentradisi.
Tari tradisional, yaitu tari yang hidup dan
berkembang di kalangan masyarakat. Pada jaman feodal di Indonesia dengan
munculnya kerajaan Hindu pada sekitar tahun 400 M. Tari yang hidup di kalangan
rakyat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakatnya, masih sederhana dan banyak
berpijak warisan seni tradisional. Faktor alam serta lingkungan dan
agama/kepercayaan, sangat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk seni tarinya.
Sehingga tari tradisional masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan
kondisi rakyatnya, alam dan agama/kepercayaannya.
2. Tari Kreasi
Yang dimaksud dengan tari kreasi di sini
adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelah bentuk-bentuk tari tradisi hidup
berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini bermunculan sebagai
ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka padatahun
1945. Kebebasan ini mendorong pula kreativitas para seniman tari, setelah
melihat/merasakan ada perubahan jaman dalam kehidupan masyarakat dan menjadikan
motivasi untuk membuat karya-karya baru memenuhi kebutuhan jaman, Pada garis besarnya
tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya
dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik, rias
dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak
menghilangkan esensi ketradisiannya.
2.Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan
Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan
diri pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana,
maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola
tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi,
mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya.
Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin
“modo” yang berarti baru saja
Kekayaan Tari Berdasarkan tema.
Yang dimaksud dengan tema
di dalam tari ialah kandungan isi ungkapan koreografi yang sesuai dengan konsep
garapannya. Berdasarkan tema yang digarap, komposisi tari dapat dibedakan
antara yang diolah berdasarkan tema literer dan non literer. Komposisi tari
literer adalah komposisi tari yang digarap dengan tujuan untuk menyampaikan
pesan-pesanseperti : ceritera, pengalaman pribadi, interpretasi karya sastra,
dongeng, legenda, ceritera rakyat, sejarah dan sebagainya. Sedangkan komposisi
tari non literer adalah komposisi tari yang semata-mata diolah berdasarkan
penjelajahan dan penggarapan keindahan unsur-unsur gerak: ruang, waktu dan
tenaga. Bentuk yang kedua ini dapat digarap berdasarkan pengembangan berbagai
macam aspek: interpretasi (tafsiran) musik, penjelajahan gerak, eksplorasi
permainan suara, permainan cahaya atau unsur-unsur estetislainnya (Sal
Murgiyanto,1986:123).
Dengan demikian tema
literer yang terkandung dalam tari terdiri dari : ketuhanan, kemanusiaan, alam
dan binatang, dan ungkapan isinya tentang erotik (percintaan/kebirahian),
heroik (kepahlawanan), pantomimik(peniruan) dan komikal (komedi).
Dari uraian yang saya
tuliskan dalam catatan ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia yang
diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah.
Konsep garapan pada seni tari terbagi
menjadi tari tradisional dan tari
kreasi dengan tema Literer dan Non
Literer sebagai acuan konsep garapan
semoga dari catatan ini kita bisa lebih
melihat hal-hal yang dapat membuat kita terus berkarya dengan konsep dasar
sebuah perubahan pada kekurangan-kekurangan masa lalu.
Tari kreasi berpolakan tradisi adalah
tarian yang masih terikat dengan tradisi atau terikat dengan budaya adat suatu
daerahTari adalah gerak tubuh seseorang yang sesuai dengan birama, dilakukan di
tempat dan waktu tertentu untuk sebuah keperluan sepserti mengungkapkan
perasaan, maksud dan pikiran. Tari adalah perpadian antara gerak, irama dan
rasa.
Tari kreasi adalah tari baru yang
diciptakan dengan mengandung perpaduan antara tari tradisional dan tari klasik.
Tari
Tradisional Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan
perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah
mentradisi.Tari tradisional, yaitu tari yang hidup dan berkembang di kalangan
masyarakat. Pada jaman feodal di Indonesia dengan munculnya kerajaan Hindu
pada sekitar tahun 400 M.Tari yang hidup di kalangan rakyat sesuai dengan
kehidupan sosial masyarakatnya,masih sederhana dan banyak berpijak warisan seni
tradisional. Faktor alam serta lingkungan dan agama/kepercayaan, sangat
berpengaruh terhadap bentuk-bentuk senitarinya. Sehingga tari tradisional
masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi rakyatnya, alam dan
agama/kepercayaannya.2. Tari Kreasi Yang dimaksud dengan tari kreasi di sini
adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelah bentuk-bentuk tari tradisi hidup
berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini bermunculan sebagai
ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka padatahun
1945. Kebebasan ini mendorong pula kreativitas para seniman tari.
0 Komentar