Seni
tari dalam perkembangannya terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan
zaman dan terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang begitu
seknifikan, tidak terputus satu sama lain melainkan saling berkesinambungan.
Tari
Kreasi baru memiliki kebebasan dalam penciptanaannya, beberapa koreografer yang
memiliki inspirasi dari daerah-daerah lain, sehingga tarian tersebut sering
disebut dengan tari kreasi baru.
A. Apa yang dimaksud dengan Tari
Kreasi ?
Pada
mulanya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik.
Tari kreasi baru muncul karena adanya paduan gerak dari berbagai daerah atau
dengan masuknya gerak tari negara lain yang dikembangkan dengan unsur tradisi
yang ada dan iringan musik yang bervariasi sehingga menjadikan tari di
Indonesia semakin beragam. Tari Kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan
artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan
estetika dari pertunjukannya.
Pengertian
Tari Kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari
tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Terbentuknya
tari kreasi karena dipengeruhi oleh gaya tari daerah lain atau suatu negara
lain maupun hasil dari kreativitas penciptanya. Sebagai contoh, Tari Gebyar Trompong,
Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa (Bali), Tari Karonsih (Jawa Tengah),
Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).
B. Jenis – Jenis Tari Kreasi.
Tari
Kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan kawasan Asia
Lainnya. Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan sesuai
dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, Muncullah berbagai macam keragaman seni
tari kreasi di Nusantara maupun dari luar Nusantara. Beberapa jenis tari kreasi
dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
a.
Tari Kreasi Berpola Tradisi.
Tari
kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam
koreografi, musik/karawitan, tata busana dan riasan, maupun tata teknik
pentasnya, tanpa menghilangkan aksensi tradisi didalamnya. Salah satu contohnya
yaitu Tari Nandak Gojek dari Betawi yang diciptakan pada tahun 2014 oleh siswi
SMK dengan bimbingan dari Guru Kesenian dan Tari ini berangkat dari
pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelang topeng dan
properti tari menggunakan payung.
b.
Tari Kreasi Baru dengan tidak berpolakan Tradisi (nontradisi).
Pengembangan
Tari Kreasi yang melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya dan contohnya
adalah tari kontemporer.
C.
Contoh Tari Kreasi.
Tari
kreasi mengalami perkembangan dari pola –pola tarian nusantara yang telah ada.
Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku.
Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang
saat ini sedang tren.
a.
Tari Gegot.
Tari
Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini
Kisam pada tahun 1976 dan merupakan
tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang
bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai
kehidupannya.
Ide
garapan tarian inibermula pada karakter topeng, panji dan jingga, dimana kedua
karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia. Dari dua karakter itu
dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan
sebagai kebersamaan.
Adapun
iringan tari Gegot adalah musik topeng betawi, yaitu kendang, gong, kempul,
kenong tiga, kenceng, kecrek, dan rebab.
Tari jenis ini adalah tari yang sengaja disusun untuk dipertontonkan.
Maka dari itu, dalam penyejiannya mengutamakan segi artistik, penggarapan
koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas.
b.
Tari Ronggeng Blantek.
Tari
ini diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari ini merupakan tari
kerasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, dimana
dalam memulai sebuah pertunjukan topeng
biasanya dibuka dengan tari Ronggeng Blantek.
Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam
penyambutan tamu.
c.
Tari Loliyana.
Tari
Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku yang dipertunjukkan
berdasarkan daripada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari
Loliyana bermula atau berasal dari Upacara Panen Lola, yaitu Pekerjaan
mengumpulkan hasil laut. Proses upacara lola diawali dengan pesta rakyat
mengelilingi api unggun dari malam hingga
subuh, dilanjudkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi
keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
d.
Tari Saman.
Tari
Saman adalah sebuah tari suku gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa –peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman
menggunakan bahasa Gayo dan selain itu pula, biasanya tarian ini juga
ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam.
Dibeberapa
literatur menyebutkan bahwa Tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh
Syekh Saman, seorang Ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari Saman
ditetapkan oleh UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan manusia
dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah
untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November Tahun 2011.
e.
Tari Nguri
Tari
Nguri adalah tari daerah asal kerajaan Sumbawa yang fungsinya sebagai pelipur
lara alias tarian untuk hiburan. Ala mula kenapa tarian ini adalah sebagai
tarian hiburan, karena pada saat itu, Raja Sumbawa sedang mengalami duka,
sehingga sang raja pun memerintahkan untuk mempertunjukan tarian ini yang
dipentaskan oleh beberapa wanita untuk menghibur sang raja. (Baca juga: Cara
dan Tips Menjadi Sutradara)
f.
Tari Kuntulan
Tari
Kuntulan ini muncul di awal abad 20, makanya kenapa tarian ini merupakan contoh
tari kreasi baru, karena muncul di peradaban modern. Tari Kuntulan ini berasal
dari Pemalang, Jawa Tengah yang memiliki ciri khas gerakan serupa dengan pencak
silat.
g.
Tari Merak
Contoh
tari kreasi baru yang berikutnya adalah Tari Merak yang berasal dari Jawa
Barat. Seperti namanya, bahwa Tari Merak ini memunculkan keindahan dari burung
Merak dengan membentuk gerak tubuh penari menyerupai burung merak.
h.
Tari Rara Ngigel
Tari
Rara Ngigel merupakan contoh tari kreasi baru dari kota pendidikan yaitu
Yogyakarta. Tarian ini diciptakan oleh Ida Wibowo yang merupakan putri seniman
tari yang bernama Bagong Kusudiarjo. Tari Rara Ngigel ini juga termasuk tari
kreasi berpasangan karena tarian ini dipertunjukan oleh sepasang pria dan
gadis.
i.
Tari Kupu-Kupu
Contoh
tari kreasi baru yang selanjutnya adalah Tari Kupu-Kupu yang berasal dari Pulau
Dewata yaitu Pulau Bali. Seperti namanya, bahwa Tari Kupu-Kupu ini
mengekspresikan kehidupan dari seekor kupu-kupu biru tua.
D. Simpulan.
Dari
penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tari kreasi merupakan garapan
yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi dalam koreonya, musik/iringan,tata
rias, busana, maupun tata pementasannya.
Meski
terdapat sejumlah pengembangan, namun tari tersebut tetap tidak menghilangkan
esensi tradisinya dan tetap mempertimbangkan keindahan gerak tari
tersebut. Jenis tari tradisi terdiri
dari dua jenis yaitu Tari Tradisi yang berpijak pada Tradisi dan Tari Tradisi
yang berpijak pada Nontradisi.
0 Komentar