misteri bahu penari sintren


. Saat hendak sipisahkan, trsiar kabar jika ki joko bahu meninggal dunia. Akan tetapi, rantam sari tetap mencari kekasihnya dengan menyamar sebagai penari sintren, karena merasa tidak percaya.  Sejarah kesenian sintren sendiri menurut bambang masih menjadi misteri, karena jika berbicara tentang sejarah, maka setidaknya harus ada sesuatu yang membuktikannya, baik itu berupa yang membuktikan, baik itu berupa catatan atau sekedar benda peninggalan. “ sintren berjalan begitu saja. Awalnya hanya sebagai sarana hiburan bagi masyarakat nelayan yang ada di pesisir subang hingga jepara “ ujarn budayawan asal cirebon, bambang irianto.  
Sintren merupakan salah satu warisan seni leluhur masyarakat cirebon, sang penari sintren dilakukan seorang perempua. Seorsng perempuan itu diikat dan dimasukan kedalam kurungan ayam yang sudah ditutup kain. Beberapa saat setelah dibacakan mantra oleh sang pawan, perempuan tersebut berubah jadi penari sintren yang cantik dan lihay setiap gerakanya. Menggunakan kacamata hitam dan baju khas sintren. Penari sintren didampingi beberapa orang berpakain adat.bak kesurupan, lenggak lenggok penari sintrenmenari dikawal beberapa pawang dengan wangi kemenyanya di sekelilingnya. Gamelanpun di tabuh sebagai pengiring tari sintren yang sudah di kenal masyarakat. Sesekali perempuan tersebut terjatuh saat penonton melemparkan uang ke tubuhnya  . saat penonton melempar uang, para pengawal dan pawang sintren menahanya saat sebelum jatuh ketanah, seraya membacakan sebuah mantra sintren kembali bangkit dan menari untuk menghibur.

-        Info grafis seni berbau mistis
Senada yang disampaikan bambang, sejarawan dan budayawan cirebon, opan safari mengatakan,sejarah sintren saat ini masih simpang siur. Dia sendiri hanya membagi sintren dalam dalam beberapa fase, ditinjau dari perkembanganya sejak dulu hingga sekarang.
-        Fase pertama yaitu sintren
Dimaknai sebagai media dakwah pada masa gunung jati,kemudian fase kedua ,sintren dimaknai dengan alat perjuangan ketika masa penjajahan belanda dan yang ketiga, sintren sendiri dimaknai sebagai hiburan pada masa sekarang. “sintren itu banyak ajaran filosofi. Setiap zaman sintren dimaknai berbeda-beda ,karena sintren itu  memang dinamis,”kata opan.
1.      Misteri bahu penari sintren
Ditengah hiruk-pikuk perkembangan zaman dan teknologi,legenda dan mitos masih banyak dipercayai oleh sebagian masyarakat.mulai dari pesugihan,tari sintren, fenomena bahu laweyan, dan lainya.
Bahu laweyan adalah sebuah tanda lahir atau tompel yang terletak di daerah bahu. Konon katanya, jika seorang perempuan memiliki bahu laweyan, pertanda bahwa ia adalah perempuan yang dikutuk.perempuan ini membawa sial bagi dirinya maupun orang lain. Seorang gadis cantik bernama ranti, memiliki bahu laweyan ini.  
Ratna adalah gadis muda yang berusia 15 tahunyang merupakan anak dari pasangan pak sasmita dan bu harni. Ia memiliki tubuh yang indah dan paras yang cantik membuat semua orang terpukau. Tak rerkecuali,wardoyo,anak lelaki yang sebaya dengannya.wardoyo mengagumi ranti, tetapi tidak berani mengungkapkan isi hatinya kepada gadis pujaanya tersebut.
Suatu hari, ranti diminta ibunya untuk menari sintren pada malam bersih desa mereka.bagi para penduduk didaerah pantura, menari sintren adalah suatu kebangaan tersendiri. Penari sintrewn haruslah gadis perawan dengan paras cantik. Zaman dahulu,bu harni adalah seorang penari sintren kenamaan di desanya. Ia melihat anaknya berbakat untuk meneruskan tarian tradisional tersebut.
Ranti ragu, namun ia idak ingin mengecewakan orangtuanya. Rantipun menyanggupi permintaan ibunya untuk menari sinten. wardoyo mengetahui hal tersebut dengan ragu, ia meminta ranti untuk mengurungkan niatnya menari sintren. Wardoyo memikirkan tubuh ranti yang akan berkali-kali pingsan saat menari. Ranti menolak permintaan wardoyo dan tetap melaksanakan permintaan orangtuanya. Ia tidak mengetahui bahwa menari sintren adalah trik bapanya untuk menghilangkan sial dan kutukan dimasalalu.
Malam bersih desapun dilangsungkan, semua orang menunggu pertunjukan tari sintren. Dipojokan, ranti duduk menggunakan kaos putih. Dibelakangnya terdapat sangkar ayam besar yang diselimuti kain. Tak lama, ranti dimasukan kedalam sangkar tersebut oleh pelandang (dukun).
Beberapa menit kemudian sangkar dibuka dan terlihatlah ranti yang sudah berpakaian lengkap seperti penari sintren. Dengan pakaian itu, ia terlihat sangat cantik aura mistispun terasa. Lagu turun sintren dimainkan dan ranti memulai tariannya engan luwes sekali. Penonton terpukau dengan pesona ranti dan beberapa pria melakukan mblang atau melempar sarungnya ketubuh ranti. Ranti terjatuh, dan terbangkit, dan menari kembali. Berulangkali adegan itu terjadi, wardoyopun ikut mbalang, ia melihat gadis pujaannya jatuh, dan bangkit menari kembali, tak lama setelah itu, empat orang berlarian dengan rusuh. Mereka berlari ingin menagnkap celeng kresek. Celeng kresek adalah babi pesugihan yang berwarna hitam, besar, dan berbulu. Pertunjukan menjadi kacaw. Siapakah dalang dibalik celeng kresek itu ? apakah ada hubungannya dengan bahu lawean yang dimiliki ranti ? dan kelanjutan misterinya hingga kini masih diselidiki.
Ø  Pesan dan kesan
Indonesia sangat indah dan beragan dengan banyaknya budaya dan tradisi yang kita miliki salah satunya yaitu dari jenis tari, tari yang berasal dari cirebon sangatlah unik dan menarik jika di saksikan dan di nikmati, alangkah sayangnya jika kita hanya bisa menyaksikan tanpa kita jaga kelestariannya. Untuk mempertahankan tradisi yang kita miliki terutama di zaman sekarang dibutuhkannya kesadaran diri agar dapat terjaga, terutama pemuda di zaman sekarang yg sudah beda era atau zaman. Adanya kesadaran diri dapat mempermudah kita untuk mencintai dan melindungi budaya atau warisan.
Budaya yang semakin terkikis zaman  budaya dari luar, sehingga budaya sendiri sedikit terkikis atau terlupakan. alangkah baiknya kita sebagai putra bangsa dapat menjaga dan melestarikannya, maka kenalkanlah budaya kita kepada generasi bangsa agar selalu dapat terjaga kelestariannya.


Posting Komentar

0 Komentar